Bagi orang Kristen, doa adalah nafas hidup. Maka jika kita sebagai orang Kristen tidak berdoa, kita sama saja dianggap tidak bernafas. Dengan kata lain, tanpa doa kita mati.
Setiap hari, kita tidak perlu memerintahkan diri kita untuk bernafas, kita tidak perlu berpikir bagaimana untuk bernafas, setiap hari tubuh kita melakukan pernafasan itu dengan otomatis dan natural, selama tujuh kali dua puluh empat jam non stop. Dengan demikian, doa seharusnya menjadi hal yang natural untuk kita lakukan setiap hari.
Alkitab mencatat bagaimana banyak hal besar terjadi ketika tokoh-tokoh Alkitab berdoa. Doa banyak mengubah sejarah. Seperti dapat kita lihat dalam kisah Ester, Nehemia, Daniel, dan masih banyak lagi. Dengan kehidupan doa mereka, kita melihat sejarah dibuat. Keadaan berubah ketika mereka berdoa. Doa menggerakkan banyak hal besar.
Setidaknya
ada 3 hal yang bisa kita pelajari dari doa:
1. Doa selalu berbicara tentang
hubungan/kedekatan kita dengan Tuhan.
Lewat Doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, kita melihat bahwa Tuhan Yesus mengajari kita berdoa dengan memanggil Tuhan sebagai “Bapa kami”. Artinya ketika kita berdoa, kita sedang membangun hubungan kita dengan Tuhan sebagai anak dan Bapak.
2. Doa berbicara tentang kepercayaan dan
kebergantungan kita dengan Tuhan.
Kita diciptakan untuk bergantung penuh dan percaya pada Tuhan. Maka kita akan lelah ketika tidak ada iman dan kepercayaan dalam doa-doa kita. Percayalah bahwa ketika sedang berdoa, kita tidak sedang berbicara dengan angin, ada Pribadi yang mendengar doa kita.
3. Bawa doa kita pada level yang berikutnya.
Artinya? Mari belajar supaya doa-doa kita tidak hanya berisi tentang diri kita sendiri saja, tidak hanya berisi tentang masalah dan bergumulan hidup kita pribadi. Tapi biarkan doa-doa kita mulai dipenuhi dengan doa untuk orang lain, untuk jiwa-jiwa yang belum diselamatkan, untuk keluarga kita, untuk kota dan bangsa kita.
Jadi, sudahkah kita bernafas hari ini melalui setiap doa-doa kita?
(Adinda Rukmi)
Comments
Post a Comment