Berapa banyak dari kita yang pernah merasa ‘kehabisan waktu’ atau merasa ‘kurang waktu’? Rasanya setelah sehari penuh kita melakukan aktivitas, mengerjakan tugas dan tanggung jawab, masih ada saja hal yang belum selesai kita lakukan. Atau, masih ada tugas dan pekerjaan yang belum dikerjakan. Mungkin kadang kita merasa banyak hal telah kita lakukan hingga kita kekurangan waktu untuk istirahat. Mungkin rasanya seperti waktu yang ada sangat sedikit. Hingga belakangan muncul istilah ‘quality time’, ‘healing’, dan istilah-istilah yang merujuk pada memberi waktu untuk diri sendiri maupun orang terdekat, pergi ke suatu tempat untuk menenangkan diri, mencari hiburan, dan sejenisnya.
Namun pertanyaannya, dari 7x24 jam yang kita habiskan tersebut, berapa banyak yang telah kita beri untuk Tuhan? Kita mencoba menyisihkan waktu untuk istirahat, untuk menghibur diri, dan sejenisnya, namun apakah kita juga telah memberi waktu untuk mencari Tuhan dalam setiap aktivitas kita?
Kadang tanpa kita sadari, semua kesibukan dan kepentingan kita memenuhi hidup kita, dan kita lupa satu hal yang esensi, yaitu Pribadi Tuhan itu sendiri. Kita lupa bahwa di atas semua, yang terpenting adalah menemukan Tuhan dalam hidup kita.
Orang yang jahat tidak mengerti keadilan,
tetapi orang yang mencari TUHAN mengerti segala sesuatu.
Amsal 28:5
Kadang kita kebingungan dengan semua persoalan yang kita hadapi, sementara firman Tuhan dengan jelas mengatakan bahwa ketika kita ingin mengerti segala sesuatu, jawabannya adalah dengan mencari Tuhan.
Dalam satu hari (24 jam), berapa waktu yang kita beri untuk mencari Tuhan?
(Adinda Rukmi)
Comments
Post a Comment