Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2023

Wake Up, Oh Slumber!

  Mau tahu salah satu tragedi besar dalam hidup kita? Ketika Tuhan mau pakai kita tapi kitanya tidak siap. Kadang kita berdoa ‘Tuhan pakai aku’ atau ‘Tuhan utus kami’. Tapi kita tidak pernah benar-benar tahu kapan tepatnya Tuhan akan ‘memakai’ kita. Konteksnya adalah moment-moment tertentu, Kairos yang ada. Ketika waktu itu datang, pertanyaannya adalah, apakah kita siap? Ketika Tuhan ingin pakai kita, ketika Tuhan panggil kita dan hendak mengutus kita untuk menjadi alat-Nya dan melakukan ‘project’nya, pertanyaanya, apakah kita siap? Apakah kita sedang ada dalam kondisi dimana kita bisa dipakai oleh Tuhan untuk melakukan pekerjaan tersebut? Atau justru ketika Tuhan mau pakai kita, ternyata kita sedang sibuk dengan pikiran, perasaan, kehendak kita sendiri? Kita sedang sibuk dengan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan Tuhan sama sekali? Itulah kenapa kita harus selalu waspada. Pelita harus selalu menyala, minyak harus selalu tersedia, harus selalu terjaga. Itu semua b

Menemukan-Mu dalam Hidupku

Berapa banyak dari kita yang pernah merasa ‘kehabisan waktu’ atau merasa ‘kurang waktu’? Rasanya setelah sehari penuh kita melakukan aktivitas, mengerjakan tugas dan tanggung jawab, masih ada saja hal yang belum selesai kita lakukan. Atau, masih ada tugas dan pekerjaan yang belum dikerjakan. Mungkin kadang kita merasa banyak hal telah kita lakukan hingga kita kekurangan waktu untuk istirahat. Mungkin rasanya seperti waktu yang ada sangat sedikit. Hingga belakangan muncul istilah ‘quality time’ , ‘healing’, dan istilah-istilah yang merujuk pada memberi waktu untuk diri sendiri maupun orang terdekat, pergi ke suatu tempat untuk menenangkan diri, mencari hiburan, dan sejenisnya. Namun pertanyaannya, dari 7x24 jam yang kita habiskan tersebut, berapa banyak yang telah kita beri untuk Tuhan? Kita mencoba menyisihkan waktu untuk istirahat, untuk menghibur diri, dan sejenisnya, namun apakah kita juga telah memberi waktu untuk mencari Tuhan dalam setiap aktivitas kita?   Kadang tanpa kita

Sudah Bernapas Hari ini?

Bagi orang Kristen, doa adalah nafas hidup. Maka jika kita sebagai orang Kristen tidak berdoa, kita sama saja dianggap tidak bernafas. Dengan kata lain, tanpa doa kita mati. Setiap hari, kita tidak perlu memerintahkan diri kita untuk bernafas, kita tidak perlu berpikir bagaimana untuk bernafas, setiap hari tubuh kita melakukan pernafasan itu dengan otomatis dan natural, selama tujuh kali dua puluh empat jam non stop. Dengan demikian, doa seharusnya menjadi hal yang natural untuk kita lakukan setiap hari. Alkitab mencatat bagaimana banyak hal besar terjadi ketika tokoh-tokoh Alkitab berdoa. Doa banyak mengubah sejarah. Seperti dapat kita lihat dalam kisah Ester, Nehemia, Daniel, dan masih banyak lagi. Dengan kehidupan doa mereka, kita melihat sejarah dibuat. Keadaan berubah ketika mereka berdoa. Doa menggerakkan banyak hal besar. Setidaknya ada 3 hal yang bisa kita pelajari dari doa: 1. Doa selalu berbicara tentang hubungan/kedekatan kita dengan Tuhan. Lewat Doa Bapa Kami yan

Apa Warisan Kita?

Siapa yang tidak kenal Yakub? Jika kita membaca dan mempelajari kisah hidup Yakub, kita akan mendapati bahwa ia hampir menghabiskan hidupnya untuk mengejar apa yang baik menurut dirinya sendiri. Untuk mewujudkan keinginannya, Yakub selalu berusaha menggunakan caranya sendiri. Ia mendapat hak kesulungan dengan sup kacang merah, mendapat istri dengan saling “beradu” kecerdikan dengan pamannya, Laban. Bahkan karena hak kesulungan yang berpindah padanya dari Esau kakaknya, Yakub hidup dalam pelarian, hubungannya dengan kakaknya pun rusak. Sampai satu titik, Yakub mengalami breakthrough dalam hidupnya. Dalam Kejadian 32:22-32, dituliskan bahwa Yakub berjumpa dengan satu pribadi yang memberkatinya. Itulah yang di kemudian hari menjadi warisan dalam hidupnya. Dari namanya Yakub, yang berarti “penipu”, “si pemegang tumit”, menjadi “Israel”, karena Ia telah “bergulat dengan Tuhan” dan akhirnya menang dan memperoleh berkat. Kehidupan yang mengalami transformasi dan berkat ini kemudian menja

Imanuel

Menurut dunia kesehatan, kesepian dapat menjadi penyebab manusia mengalami stress.  Banyak orang yang mengalami rasa kesepian dan merasa tidak ada orang yang menjadi teman dalam kehidupan mereka. Banyak orang yang merasa sendiri juga, dan tak jarang seseorang menganggap orang-orang di sekeliling mereka tidak mengasihi mereka dan menaruh perhatian pada mereka. Hal ini juga akhirnya membuat orang lari kepada hal-hal negatif untuk mengisi kekosongan dan kesepian dalam hidup mereka, hingga yang paling buruk mengalami kecanduan/ketergantungan pada hal-hal negatif. Ataupun juga terlibat dalam pergaulan yang tidak sehat, hanya karena mereka merasa lingkungan pergaulan tersebut mau menerima mereka apa adanya dan mau menjadi teman bagi mereka.   “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” – yang berarti: Allah menyertai kita. ” -  Matius 1:23 Padahal, jika kita mau merenungkan bersama, Alkitab jelas mengatakan bahw