Jika kita mengisi sebuah gelas dengan air susu, maka ketika kita meminumnya, kita akan merasakan air susu. Namun ketika kita mengisinya dengan air comberan, maka seandainya kita meminumnya, yang akan kita rasakan juga adalah air comberan. Apa yang akan kita isikan pada gelas tersebutlah yang akan dirasakan oleh orang yang meminumnya.
Yohanes 7:38 “Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.”
Tuhan
Yesus mengingatkan pada orang-orang yang mengikuti-Nya, bahwa barangsiapa yang
percaya kepada-Nya, ada aliran kehidupan yang akan mengalir dalam diri orang
tersebut. Artinya, ketika kita mengisi hidup kita dengan Tuhan, dengan hal-hal
yang berasal dari Tuhan yaitu firman-Nya, maka yang otomatis akan keluar dari
kehidupan kita juga merupakan firman Tuhan, buah-buah dari kebenaran firman
tersebut. Aliran kehidupan yang ada dalam kehidupan kita inilah yang bisa
menghidupkan orang-orang di sekeliling kita, ministry-ministry yang kita
kerjakan, bahkan sekolah/kampus/tempat kerja dimana kita ditempatkan. Disana
orang-orang akan merasakan kehidupan yang ada dalam diri kita.
Namun sebaliknya, ada pula
aliran-aliran air yang bisa membawa kematian. Seperti dalam kisah tulah Bangsa
Mesir dimana air sungai Nil berubah menjadi darah (Keluaran 7:17-18), maka air
tersebut menyebabkan kematian bagi ikan yang di dalamnya, dan tentu air
tersebut tidak bisa di konsumsi. Sumber air yang demikian, tidak akan mendatangkan
kehidupan, dan sebaliknya, justru akan mendatangkan kematian bagi orang-orang
yang mengkonsumsinya.
Demikian pula dengan kehidupan
kita, ketika ada hal-hal yang tidak baik yang kita simpan dalam kehidupan kita,
maka tanpa kita sadari, air yang mengalir dalam hidup kita tidak akan membawa
kehidupan bagi orang-orang yang ada di sekeliling kita. Ketika hati dan
kehidupan kita diisi dengan kemarahan, kebencian, sakit hati, iri, dendam, dan
hal yang tidak baik lainnya, maka tanpa kita sadari hal-hal yang demikian pula
yang akan keluar dari kehidupan kita dan mengalir bagi orang-orang di
sekeliling kita. Lebih buruk lagi, hal tersebut bisa membawa ‘kematian’ bagi
sekeliling kita.
Maka hari ini, kita diperhadapkan
pada sebuah pilihan. Akan menjadi sumber air seperti apakah kehidupan kita?
Membawa kehidupan ataukah kematian? Mendatangkan berkat bagi orang lain,
ataukah mendatangkan celaka/kutuk?
Mari isi hidup kita dengan pribadi
Tuhan sendiri. Firman-Nya yang akan membawa kehidupan bagi diri kita, dan
bahkan akan menjadi sumber kehidupan bagi diri kita, yang kemudian akan
mengalir menghidupkan keluarga kita, sekolah, kampus, tempat kerja, dan
kemanapun kita pergi. Tiba-tiba, hal-hal yang kita sentuh, akan menjadi hidup,
karena ada aliran kehidupan dari Tuhan yang memenuhi kehidupan kita. Haleluya!
Comments
Post a Comment