Ketika Yesus ada di hadapan Pilatus, sebenarnya Pilatus sudah tahu bahwa Yesus tidak bersalah. Dapat kita lihat di Matius 27:18:“Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki.” Artinya, Pilatus tahu bahwa orang-orang tersebut menyerahkan Yesus bukan karena DIA bersalah, tapi karena rasa tidak suka mereka terhadap Tuhan Yesus. Maka sebenarnya, Tuhan Yesus tidak layak untuk menerima hukuman tersebut. Bahkan di ayat yang ke 19, isteri Pilatus sudah memperingatkan Pilatus untuk tidak mencampuri perkara Tuhan Yesus, isteri Pilatus bahkan menyebut Tuhan Yesus adalah orang benar. Namun, karena desakan orang banyak, karena melihat kekacauan yang disebabkan oleh masa yang berkumpul dan ingin menghukum Tuhan Yesus, maka akhirnya Pilatus mengambil keputusan untuk menuruti keinginan banyak orang. Bahkan di akhir perikop ini dituliskan bahwa Pilatus memutuskan untuk ‘cuci tangan’ terhadap kasus penghukuman terhadap Tuhan Yesus (ayat 24).
Yakobus
mengingatkan kita pada ayat nats diatas bahwa ketika kita tahu harus berbuat
baik namun tidak melakukannya, maka kita berdosa. Sama juga ketika kita tahu
hal yang benar dan tidak melakukannya, kita sedang melakukan dosa.
Kebenaran adalah kebenaran, meski sedikit yang percaya. Bahkan ketika sedikit yang melihat atau mendengar, atau tak seorangpun melihat. Sebaliknya, dosa tetaplah dosa dan tidak lantas menjadi sebuah kebenaran, meskipun banyak orang yang ‘membenarkan’ dan melakukannya.
Jangan
pernah kompromi dengan dosa, jangan pernah menawar kebenaran, meski mungkin sedikit
orang yang mendukung kita, atau bahkan tidak ada yang ‘mendukung’ kita
melakukan kebenaran tersebut.
Dosa
tetaplah dosa meskipun saat kita melakukannya, tidak ada yang sedang
melihat/mengawasi kita. Ingat, mata Tuhan ada dan melihat kita semua selama 7
kali 24 jam. Pun demikian dengan kebenaran yang kita lakukan, meski tidak ada
yang melihat, ada Bapa di Sorga yang memperhitungkan hal tersebut.
Mari terus belajar untuk memiliki hidup benar di hadapan Tuhan. Ingat, Tuhan melihat.
Comments
Post a Comment