Apa yang kita pikirkan jika mendengar kata “Pilihan” ? Apa yang kita lakukan jika kita disuruh “memilih”? Pasti kita semua akan memilih yang terbaik dari hal-hal yang ditawarkan kepada kita. Pilihan biasanya identik dengan sesuatu yang disukai, dikhususkan, berbeda dari yang lain, yang terbaik. Dalam 1 Petrus 2:9-10 kita disebut sebagai ‘yang terpilih’. Tuhan Allah menyebut kita sebagai umat pilihan. Di ayat yang ke 10 dikatakan bahwa kita dulunya bukanlah umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya. Kita yang dahulu tidak dikasihani, tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan dari Tuhan. Lewat karya penebusan Tuhan Yesus di kayu salib, kita telah dilayakkan untuk menjadi umat-Nya. Ada beberapa hal yang hendak kita renungkan dari perikop di atas: 1. Ketika Tuhan berfirman “ Kamulah umat yang terpilih..”, ini seperti Tuhan sedang mengingatkan kita mengenai siapa kita di dalam TUHAN. Identitas kita sebagai umat-Nya sedang diteguhkan oleh firman-Nya y
Tulisan yang lahir dari perenungan pribadi bersama Sang Maha Keren. Setiap kata bisa jadi telah melewati proses kehilangan selera tidur, keresahan, tetesan air mata, tawa, gelengan kepala, tepukan pundak, pelukan hangat. Ditulis di tengah hectic nya hidup, mungkin sambil menyeruput nikmatnya secangkir kopi atau lemon tea. Semoga memberkati dan menguatkan!