Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2023

Kamu, iya, Kamu!

Apa yang kita pikirkan jika mendengar kata “Pilihan” ? Apa yang kita lakukan jika kita disuruh “memilih”? Pasti kita semua akan memilih yang terbaik dari hal-hal yang ditawarkan kepada kita. Pilihan biasanya identik dengan sesuatu yang disukai, dikhususkan, berbeda dari yang lain, yang terbaik.   Dalam 1 Petrus 2:9-10 kita disebut sebagai ‘yang terpilih’. Tuhan Allah menyebut kita sebagai umat pilihan. Di ayat yang ke 10 dikatakan bahwa kita dulunya bukanlah umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya. Kita yang dahulu tidak dikasihani, tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan dari Tuhan. Lewat karya penebusan Tuhan Yesus di kayu salib, kita telah dilayakkan untuk menjadi umat-Nya.   Ada beberapa hal yang hendak kita renungkan dari perikop di atas:   1. Ketika Tuhan berfirman “ Kamulah umat yang terpilih..”, ini seperti Tuhan sedang mengingatkan kita mengenai siapa kita di dalam TUHAN. Identitas kita sebagai umat-Nya sedang diteguhkan oleh firman-Nya y

Kebenaran VS Dosa

Ketika Yesus ada di hadapan Pilatus, sebenarnya Pilatus sudah tahu bahwa Yesus tidak bersalah. Dapat kita lihat di Matius 27:18: “Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki.” Artinya, Pilatus tahu bahwa orang-orang tersebut menyerahkan Yesus bukan karena DIA bersalah, tapi karena rasa tidak suka mereka terhadap Tuhan Yesus. Maka sebenarnya, Tuhan Yesus tidak layak untuk menerima hukuman tersebut. Bahkan di ayat yang ke 19, isteri Pilatus sudah memperingatkan Pilatus untuk tidak mencampuri perkara Tuhan Yesus, isteri Pilatus bahkan menyebut Tuhan Yesus adalah orang benar. Namun, karena desakan orang banyak, karena melihat kekacauan yang disebabkan oleh masa yang berkumpul dan ingin menghukum Tuhan Yesus, maka akhirnya Pilatus mengambil keputusan untuk menuruti keinginan banyak orang. Bahkan di akhir perikop ini dituliskan bahwa Pilatus memutuskan untuk ‘cuci tangan’ terhadap kasus penghukuman terhadap Tuhan Yesus (ayat 24). Yakobus mengingatkan kita pada

Siapa yang Utama?

Jika kita baca kitab Yehezkiel 14:1-11, Tuhan menegur Bangsa Israel, dan secara spesifik ditujukan pada para tua-tua dan nabi, mengenai murka-Nya pada orang-orang yang menjunjung tinggi berhala-berhala dalam hati dan kehidupan mereka. Berhala-berhala tersebut telah menjadi batu sandungan dalam hidup mereka. Di ayat yang ke 6, Tuhan mengingatkan supaya mereka berpaling dari berhala-berhala tersebut. Kadang, kita sadari atau tidak, ada banyak berhala dalam kehidupan kita yang kita ‘junjung tinggi’ melebihi Tuhan dalam hidup kita. Berhala tersebut bisa berupa pekerjaan kita, sekolah, kuliah, hobi, HP, harta, pasangan kita, dan banyak hal lainnya yang kita junjung tinggi. Bahkan, ketika pelayanan kita menjadi lebih penting dari Tuhan yang kita layani, maka sebenarnya hal itupun telah menjelma menjadi berhala dalam kehidupan kita.   Tanpa kita sadari, kita telah meletakkan batu sandungan itu sendiri dalam kehidupan kita, dengan kita mengutamakan hal-hal tersebut di atas Tuhan dalam hi

Sumber Kehidupan atau Kematian?

  Jika kita mengisi sebuah gelas dengan air susu, maka ketika kita meminumnya, kita akan merasakan air susu. Namun ketika kita mengisinya dengan air comberan, maka seandainya kita meminumnya, yang akan kita rasakan juga adalah air comberan. Apa yang akan kita isikan pada gelas tersebutlah yang akan dirasakan oleh orang yang meminumnya.   Yohanes 7:38 “Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” Tuhan Yesus mengingatkan pada orang-orang yang mengikuti-Nya, bahwa barangsiapa yang percaya kepada-Nya, ada aliran kehidupan yang akan mengalir dalam diri orang tersebut. Artinya, ketika kita mengisi hidup kita dengan Tuhan, dengan hal-hal yang berasal dari Tuhan yaitu firman-Nya, maka yang otomatis akan keluar dari kehidupan kita juga merupakan firman Tuhan, buah-buah dari kebenaran firman tersebut. Aliran kehidupan yang ada dalam kehidupan kita inilah yang bisa menghidupkan orang-orang di sekeliling kit